https://ejournal-ibik57.ac.id/index.php/blogchain/issue/feedJurnal Bisnis, Logistik dan Supply Chain (BLOGCHAIN)2025-12-15T09:02:07+07:00Aris Fatonitoni.fat333@gmail.comOpen Journal Systems<p id="tw-target-text" dir="ltr" style="text-align: justify;" data-placeholder="Terjemahan"><span lang="id">Diterbitkan oleh Program Studi Administrasi Bisnis, Institut Bisnis dan Informatika (IBI) Kosgoro 1957. </span><span lang="id">Mempunyai kajian di bidang Administrasi Bisnis. Redaksi mengundang dosen maupun praktisi untuk menulis artikel ilmiah di jurnal ini.<br></span></p>https://ejournal-ibik57.ac.id/index.php/blogchain/article/view/1848ANALISIS PENJADWALAN PROYEK PEMINDAHAN PENATAAN SELECTIVE RACKING DI GUDANG LOGISTIK MENGGUNAKAN CPM-PERT2025-11-20T05:29:01+07:00Rizky Dwi Hernandorizkydwihernando@gmail.comMuhamad Abdul Jumaliabduljumali@unipasby.ac.id<p>Proyek pemindahan dan penataan <em>selective racking</em> di gudang logistik merupakan aktivitas yang membutuhkan perencanaan waktu yang akurat karena melibatkan rangkaian pekerjaan berurutan yang saling bergantung. Kondisi operasional gudang yang dinamis menuntut adanya metode penjadwalan yang mampu mengidentifikasi aktivitas prioritas sekaligus memperkirakan risiko ketidakpastian durasi. Penelitian ini bertujuan menganalisis penjadwalan proyek pemindahan dan penataan <em>selective racking</em> di gudang PT X menggunakan metode <em>Critical Path Method</em> (CPM) dan <em>Program Evaluation and Review Technique </em>(PERT). Data diperoleh melalui observasi lapangan dan wawancara dengan tim gudang untuk menentukan aktivitas, hubungan ketergantungan, serta estimasi durasi pekerjaan. Hasil analisis CPM menunjukkan bahwa proyek memiliki jalur kritis dengan durasi total 16 hari, yang menjadi waktu minimum penyelesaian proyek. Sementara itu, analisis PERT menghasilkan nilai waktu harapan (TE), varians, dan standar deviasi yang memberikan gambaran probabilitas keterlambatan berdasarkan ketidakpastian durasi aktivitas. Integrasi CPM–PERT memberikan model penjadwalan yang lebih komprehensif dan adaptif, sehingga dapat mendukung pengambilan keputusan terkait prioritas aktivitas, alokasi sumber daya, serta mitigasi risiko keterlambatan. Temuan ini membuktikan bahwa metode CPM–PERT relevan untuk diterapkan pada proyek penataan fasilitas gudang guna meningkatkan efisiensi operasional dan mengurangi potensi <em>downtime</em> selama proses berlangsung.</p>2025-11-30T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Rizky Dwi Hernando, Muhamad Abdul Jumalihttps://ejournal-ibik57.ac.id/index.php/blogchain/article/view/1891PENGARUH SMART SERVICE DAN INOVASI TEKNOLOGI TERHADAP REPUTASI MELALUI KEPUTUSAN PEMBELIAN PT. LALAMOVE2025-12-03T13:41:41+07:00Harun Arasidharunarasid1970@gmail.com<p>Tujuan penelitian ini adalah untuk meneliti <em>smart service</em> dan inovasi teknologi terhadap reputasi melalui keputusan pembelian PT. Lalamove. Penelitian dilatarbelakangi oleh meningkatnya kebutuhan layanan logistik berbasis digital serta pentingnya reputasi perusahaan dalam memenangkan persaingan pasar. Analisis Partial Least Square (PLS) adalah metode kuantitatif yang digunakan terhadap 150 responden yang telah menggunakan aplikasi lebih dari tiga kali, melalui teknik <em>simple random sampling</em>. Data tersebut diolah dengan perangkat lunak Smart PLS versi 3.0. Temuan penelitian mengungkap yaitu <em>smart service</em> dan inovasi teknologi memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian. <em>Smart service</em> juga pengaruh langsung dan tidak langsung melalui keputusan pembelian terhadap reputasi perusahaan.</p>2025-11-30T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Harun Arasidhttps://ejournal-ibik57.ac.id/index.php/blogchain/article/view/1868ANALISIS PENYEBAB KETIDAKSESUAIAN PEMENUHAN BARANG DARI DISTRIBUTOR DI GUDANG DISTRIBUTION CENTER PT XYZ2025-11-26T14:27:39+07:00Mochammad Azmi Musyaffa Adammochazmi@upi.eduRubby Rahman Tsanirubbyrahmant@upi.eduMelia Handayanimelia.handayani@upi.edu<p>Penelitian ini bertujuan menganalisis penyebab ketidaksesuaian pemenuhan barang dari distributor di Gudang <em>Distribution Center</em> PT. XYZ Branch Cianjur, sebuah entitas ritel yang melayani distribusi ke ±580 gerai. Menggunakan pendekatan kualitatif studi kasus, sampel penelitian melibatkan informan kunci yang dipilih melalui <em>purposive sampling</em>, terdiri dari tiga personil internal gudang dan lima perwakilan distributor eksternal. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, serta dokumentasi yang divalidasi dengan triangulasi. Metode analisis data mengintegrasikan kerangka <em>Supply Chain Risk</em> untuk klasifikasi risiko strategis dan <em>Fishbone Diagram</em> untuk menelusuri akar masalah operasional. Hasil kajian menunjukkan bahwa penyebab dominan adalah <em>Supply Risk</em> pada kategori Material, spesifiknya kondisi <em>Out of Stock</em> (OOS) di distributor yang dipicu oleh kendala produksi di tingkat pabrik seperti keterlambatan bahan baku dan gangguan mesin. Implikasi manajerial penelitian ini merekomendasikan strategi mitigasi risiko melalui peningkatan kolaborasi data terintegrasi, pengadaan <em>buffer stock</em> untuk item rawan OOS, serta optimalisasi mekanisme <em>Transfer Out-Transfer In</em> (TOTI) guna meningkatkan ketahanan rantai pasok dan <em>service level</em> gudang.</p>2025-11-30T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Mochammad Azmi Musyaffa Adam, Rubby Rahman Tsani, Melia Handayanihttps://ejournal-ibik57.ac.id/index.php/blogchain/article/view/1857ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PENGIRIMAN KARGO DOMESTIK E-COMMERCE SAAT PERIODE PEAK SEASON DI PT XYZ2025-11-24T10:45:36+07:00Ahmad Jatnika Taryadiahmadjatnikat@gmail.comWiku Larutamawiku.larutama@upi.edu<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor penyebab keterlambatan pengiriman kargo domestik barang <em>e-commerce </em>saat periode <em>peak season </em>di PT XYZ serta merumuskan solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut. Pendekatan yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi langsung terhadap aktivitas operasional perusahaan dan studi dokumentasi terkait. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh proses operasional pengiriman kargo selama <em>peak season</em>, sedangkan sampel ditentukan secara langsung pada aktivitas yang memiliki potensi keterlambatan tinggi, seperti bagian sortir, <em>labeling</em>, dan pemuatan barang. Data dianalisis secara tematik untuk mengidentifikasi pola masalah dan akar penyebabnya. Hasil kajian menunjukkan bahwa keterlambatan pengiriman disebabkan oleh tiga faktor utama, yaitu ketidakseimbangan beban kerja antar stasiun, kesalahan dalam pelabelan dan penyortiran barang, serta terjadinya <em>offload </em>akibat <em>overload </em>gudang, pembatalan penerbangan, dan kerusakan barang. Implikasi dari hasil ini menunjukkan bahwa PT XYZ perlu meningkatkan efisiensi operasional melalui penerapan <em>line balancing</em>, sistem pengecekan digital, serta penguatan manajemen kapasitas gudang dan koordinasi lintas pihak. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan perbaikan sistem pengiriman selama periode lonjakan volume kargo.</p>2025-11-30T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Ahmad Jatnika Taryadi, Wiku Larutamahttps://ejournal-ibik57.ac.id/index.php/blogchain/article/view/1940ANALISIS WASTE OF KNOWLEDGE DALAM AKTIVITAS PERGUDANGAN: STUDI KASUS GUDANG HOTEL XYZ2025-12-13T09:38:03+07:00Naufaldy Abiyyu Alfauzannaufaldyal@upi.eduWiku Larutamawiku.larutama@upi.edu<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis fenomena <em>waste of knowledge</em> yang terjadi dalam aktivitas pergudangan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan objek penelitian berupa Gudang Hotel XYZ. Populasi penelitian mencakup keseluruhan proses operasional gudang, sementara sampel difokuskan pada aktivitas <em>picking</em> sebagai proses yang memiliki potensi kesalahan tertinggi. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi langsung dan wawancara informal, kemudian dianalisis menggunakan metode analisis tematik untuk mengidentifikasi pola permasalahan yang muncul. Hasil kajian menunjukkan bahwa <em>waste of knowledge</em> dipicu oleh dua masalah utama, yaitu ketiadaan dokumentasi yang jelas terkait tata letak dan penyimpanan barang, serta tidak adanya mekanisme <em>transfer knowledge</em> yang sistematis antar staf. Kondisi tersebut menyebabkan berbagai inefisiensi operasional, seperti meningkatnya waktu tunggu akibat proses pencarian barang yang memerlukan waktu lebih lama, serta meningkatnya potensi kekeliruan dalam pengambilan barang karena adanya kemiripan penamaan pada beberapa barang. Temuan ini mengindikasikan perlunya pengembangan sistem dokumentasi dan prosedur pelatihan yang lebih terstruktur untuk meningkatkan efektivitas operasional gudang.</p>2025-11-30T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Naufaldy Abiyyu Alfauzan, Wiku Larutamahttps://ejournal-ibik57.ac.id/index.php/blogchain/article/view/1699ANALISIS KOMPARATIF KUALITAS PENGIRIMAN J&T EXPRESS DAN JNE DI WILAYAH DKI JAKARTA2025-09-29T15:53:45+07:00Oktavia Dita Anggraenioktadanvia@gmail.com<p>Penelitian ini untuk menganalisis perbedaan kualitas pengiriman antara J&T Express dan JNE di wilayah DKI Jakarta. Pendekatan yang diterapkan dalam penelitian ini yaitu kuantitatif deskriptif dengan sampel sebanyak 100 orang responden pengguna layanan J&T Express dan JNE yang berada di wilayah DKI Jakarta. Teknik analisa data yang digunakan meliputi Uji Mann Whitney U-Test dan Analisis Diskriminan. Berdasarkan hasil uji hipotesis yang dilakukan, hasil Uji Mann Whitney U-Test pada indikator Mudah Digunakan dengan hasil Asym p.Sig 0.007 dan hasil dari analisis diskriminan sebesar sig 0.007, sedangkan pada analisis diskriminan indikator Kondisi Barang Baik dengan hasil sebesar sig 0.002, maka dinyatakan terdapat perbedaan signifikan pada kualitas pengiriman di antara J&T Express dan JNE.</p>2025-11-30T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Oktavia Dita Anggraenihttps://ejournal-ibik57.ac.id/index.php/blogchain/article/view/1888USULAN PERENCANAAN PRODUKSI UNTUK MENGURANGI BULLWHIP EFFECT PADA PT. XYZ DENGAN MODEL HOLT-WINTERS2025-12-02T10:34:58+07:00Amelia Aura Ghaniaameliaag@upi.eduTatang Permanapermana@upi.eduHanissa Okitasarihanissa.okitasari@upi.edu<p>Fenomena <em>bullwhip effect</em> yang menyebabkan ketidakstabilan permintaan dalam rantai pasok sering menjadi tantangan bagi sebuah perusahaan, seperti yang terjadi pada PT. XYZ. Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi <em>bullwhip effect</em> pada rantai pasok PT. XYZ melalui metode peramalan <em>Holt-Winters</em>. Data primer berupa volume produksi dan penjualan selama tahun 2023 dianalisis untuk mendeteksi <em>bullwhip effect</em>, yang ditunjukkan dengan nilai BE > 1,039 pada semua produk. Setelah penerapan peramalan <em>Holt-Winters</em>, nilai BE menurun secara signifikan di bawah ambang batas, menunjukkan peningkatan stabilitas rantai pasok. Hasil uji akurasi peramalan melalui MAPE, MSE, dan SDE menunjukkan nilai <em>error</em> yang memenuhi standar, sementara validasi menggunakan grafik <em>moving range</em> menunjukkan hasil peramalan yang valid. Dengan demikian, metode ini terbukti efektif untuk meningkatkan efisiensi perencanaan produksi dan profitabilitas PT. XYZ.</p>2025-11-30T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Amelia Aura Ghania, Tatang Permana, Hanissa Okitasarihttps://ejournal-ibik57.ac.id/index.php/blogchain/article/view/1866ANALISIS EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE EOQ DAN POQ UNTUK PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU KEDELAI DI RUMAH TEMPE INDONESIA (RTI)2025-11-25T13:55:30+07:00Karina Indah Khumaerohindahkarina26@gmail.comMustajibsaktigaruda483@gmail.comMochammad Fadlymochamadfadly456@gmail.comRatu Khaerunnisartukhrns21@gmail.comFenandia Putrifenandiaputri12@gmail.comKhoirul Aziz Husyairikhoirulaziz@apps.ipb.ac.id<p>Penelitian ini menganalisis efektivitas pengendalian persediaan kedelai di Rumah Tempe Indonesia (RTI), yang saat ini masih menggunakan sistem pemesanan konvensional tanpa dasar perhitungan matematis. Kebijakan tersebut menimbulkan masalah berupa frekuensi pemesanan yang sangat tinggi (48 kali per tahun), pembelian dalam jumlah kecil (10 ton per pesanan), serta total biaya persediaan yang membengkak hingga Rp73.168.750 per tahun. Untuk mengatasi ketidakefisienan ini, penelitian menerapkan metode <em>Economic Order Quantity</em> (EOQ) dan <em>Period Order Quantity </em>(POQ) menggunakan data primer hasil wawancara dan perhitungan kebutuhan, biaya pesan, dan biaya simpan. Hasil analisis menunjukkan bahwa EOQ menetapkan kuantitas optimal 78,5 ton dengan frekuensi 6 kali per tahun dan biaya persediaan Rp18.339.687,5, sedangkan POQ menghasilkan kuantitas 80 ton dengan biaya Rp18.350.000. Kedua metode mampu menurunkan biaya persediaan lebih dari 75% dibandingkan kebijakan RTI saat ini, sehingga penerapannya penting untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengendalian persediaan kedelai di RTI.</p>2025-11-30T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Karina Indah Khumaeroh, Mustajib, Mochammad Fadly, Ratu Khaerunnisa, Fenandia Putri, Khoirul Aziz Husyairi