Indexed by:
Plagiarism & Kebijakan Penggunaan AI
Jurnal Sistem Informasi Bisnis (JUNSIBI) memiliki kebijakan plagiasi dan mekanisme uji plagiasi pada artikel yang diterima. Artikel yang diterima untuk diterbitkan di JUNSIBI harus bebas dari plagiarisme, dimana penulis melakukan pencontekan dari karya ilmiah penulis lain atau dari karya penulis sendiri yang telah dipublikasikan di tempat lain.
Jurnal Sistem Informasi Bisnis (JUNSIBI) memiliki program uji similaritas yang digunakan untuk menguji plagiarisme pada artikel yang diterima dan ingin diterbitkan. Sebelum artikel yang akan dipublikasikan di Jurnal Sistem Informasi Bisnis (JUNSIBI) dilakukan uji similaritas sampai similaritasnya kurang dari 25%. Jika artikel masih memiliki similaritas di atas 25% maka dikembalikan ke penulis untuk dilakukan revisi.
AI Policy
1. Tidak dibenarkan bagi penulis, memasukkan AI sebagai author dalam semua karya ilmiah.
2. Tidak dibenarkan bagi penulis, menulis draft penelitian pertama menggunakan AI, karena menutup orisinalitas ide penelitian.
3. Tidak dibenarkan bagi penulis, menulis cover letter pada saat submit paper ke jurnal.
4. AI dapat digunakan hanya untuk mencari ide, permasalahan, ataupun gap penelitian bagi penulis.
5. AI dapat digunakan untuk membuat outline / mencari kerangka penelitian dan kerangka tulisan bagi penulis.
6. AI dapat digunakan untuk membantu memahami suatu konteksi dari narasi dan hasil terjemahan bagi penulis.
7. AI dapat digunakan untuk mengedit tulisan bagi penulis.
8. AI dapat digunakan penulis untuk menemukan sitasi dan referensi namun perlu validasi dari pembimbing/reviewer/editor.
9. Editor dalam melakukan proses penyuntingan dan review dapat menggunakan AI namun hasil akhir untuk sebuah artikel, seperti penerimaan atau penolakan, keputusan tersebut harus secara langsung melibatkan editor.
10. Penerbit jurnal harus memastikan bahwa semua pihak (penulis, editor dan reviewer) yang menggunakan teknologi AI memiliki kompetensi keilmuan dan teknis yang valid untuk dapat dipercayai hasil akhirnya.
11. Penerbit harus bersikap transparan tentang proses alur penerbitan yang melibatkan pengambilan keputusan oleh AI. Setiap otomatisasi yang didukung AI harus dipaparkan dengan jelas kepada seluruh stake-holder yang relevan dalam proses penelaahan sejawat-penulis, penelaah, atau editor-dengan klarifikasi tentang bagaimana algoritme memberikan hasil atau kesimpulan.