ANALISIS KETAHANAN HARGA SAHAM SEKTOR KONSUMSI TERHADAP PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TAHUN 2012-2020
DOI:
https://doi.org/10.55122/mediastima.v27i2.303Keywords:
Saham Defensif, Sektor konsumsi, BI Rate, Inflasi, Kurs, NYSE, IHSGAbstract
Pertumbuhan penduduk di Indonesia meningkat di setiap tahunnya, tercatat jumlah penduduk tahun 2021 sebanyak 271.349.889 jiwa. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan menurut kelompok komoditas makanan di Indonesia tahun 2019 sebanyak 212.933, menandakan tingkat konsumsi di Indonesia semakin meningkat. Dengan perekonomian yang semakin bertumbuh baik, perekonomian Indonesia tahun 2019 mencapai Rp 15.833,9 triliun, tumbuh 5,02% dari tahun 2018. Berita online maupun media lain menyatakan bahwa sektor konsumsi merupakan sektor yang defensif dan mampu bertahan dalam kondisi ekonomi yang buruk. Apakah informasi yang menyatakan saham sektor konsumsi merupakan saham yang defensif dalam berbagai kondisi ekonomi merupakan informasi yang tepat, perlu uji analisis terlebih dahulu. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh ketahanan harga saham sektor konsumsi terhadap BI Rate, Inflasi, Kurs, NYSE, dan IHSG terhadap harga saham sektor konsumsi. Metode penelitian adalah deskriptif. Metode analisis data menggunakan Metode Error Correction Model. Hasil penelitian menunjukkan pada jangka panjang BI Rate tidak berpengaruh, Inflasi dan IHSG berpengaruh positif dan signifikan sedangkan Kurs dan NYSE berpengaruh negatif dan signifikan terhadap harga saham. Kesimpulannya adalah sebaiknya investor dan calon investor pada jangka panjang menggunakan Inflasi, Kurs, NYSE dan IHSG sebagai dasar keputusan investasi karena variabel tersebut berpengaruh signifikan, sedangkan pada jangka pendek sebaiknya investor menggunakan variabel NYSE dan IHSG sebagai dasar keputusan karna berpengaruh signifikan terhadap harga saham.