MANAJEMEN RESIKO BISNIS PAKAIAN IMPOR BEKAS

(PENYULUHAN PARTISIPATIF PADA “MAHAD ALY”YAYASAN PONDOK PESANTREN TAHFIDZ MADINATUL QURAN SUKMAJAYA DEPOK)

Authors

  • Misnan Misnan Institut Bisnis dan Informatika (IBI) Kosgoro 1957
  • Prisila Damayanty Institut Bisnis dan Informatika (IBI) Kosgoro 1957

DOI:

https://doi.org/10.55122/teratai.v3i1.380

Keywords:

Mahad Aly, Bisnis, Resiko, Barang Impor Bekas

Abstract

Bisnis dan wirausaha menjadi alternatif pemecahan masalah bagi lulusan pondok pesantren, salah satunya adalah rebranding fashion yang dapat dilakukan tanpa proses panjang. Produk fashion murah dan sesuai dengan passion khalayak muda, yang lebih menonjolkan sisi diferensiatif, maka pakaian impor bekas banyak menjadi pilihan. Di samping kualitas dari variasinya memang sangat beragam dan sesuai dengan hasrat kepercayaan diri remaja, pakaian impor bekas memang relatif murah. Bahkan, akibat “murahâ€Ânya ini, sangat banyak remaja tertarik untuk tidak hanya memanfaatkannya sebagai user tetapi reseller. Permasalahan kemudian timbul, diantaranya aspek legalitas, kehalalan, higienisitas, resiko pembelian dalam skala besar. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan penyuluhan tentang resiko berbisnis pakaian impor bekas jika skala pembelian (untuk dijual kembali) sudah pada skala “bal†(kemasan tertutup yang tidak dapat dilihat). Dengan adanya penyuluhan ini, maka para reseller dapat memiliki wawasan yang komprehensif tentang manajemen resiko: resiko penjualan, resiko justifikasi masyarakat/tokoh agama, halal-haram, legal/ilegal, sampai yang terpenting mampu menghitung teliti tentang prakiraan isi ‘bal’ yang dimaksud. Inilah kejelian bisnis, salahnya perhitungan akan berakibat fatal pada tidak kembalinya modal. Metode pemecahan masalah adalah penyuluhan. Pelatihan dimaksudkan untuk membuka wawasan para mahasantri (ma’had aly) dalam mengantisipasi segala resiko berbisnis pakaian impor bekas. Hasil pengabdian yang diperoleh adalah bahwa secara kuantitatif, resiko tinggi dari pakaian bekas adalah jumlah barang rusak yang persentasenya sangat tinggi, sehingga potensi gagal jual sangat dominan. Bagi santri mahad aly akan membeli eceran atau barang yang sudah jelas dipajang, dengan demikian sudah diketahui secara jelas plus minusnya. Pembelian dengan sistem borongan dan perbal masih diperdebatkan.

Downloads

Published

2022-06-10

How to Cite

Misnan, M., & Damayanty, P. (2022). MANAJEMEN RESIKO BISNIS PAKAIAN IMPOR BEKAS: (PENYULUHAN PARTISIPATIF PADA “MAHAD ALY”YAYASAN PONDOK PESANTREN TAHFIDZ MADINATUL QURAN SUKMAJAYA DEPOK). Jurnal Pengabdian Teratai, 3(1), 50–60. https://doi.org/10.55122/teratai.v3i1.380

Most read articles by the same author(s)